Wednesday, November 26, 2008

SERBA SERBI SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT


SALINAN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 036/U/1993 TENTANG GELAR DAN SEBUTAN LULUSAN PERGURUAN TINGGI


LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 036/U/1993 TANGGAL 9 FEBRUARI 1993,JENIS GELAR AKADEMIK SARJANA.



Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.KM)



Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.KM) adalah tenaga pengelola program kesehatan yang diarahkan untuk memecahkan masalah kesehatan masyarakat dengan pendekatan multi disipliner (FKM UNAIR,2008) dimana Pendidikan Sarjana Kesehatan Masyarakat di Universitas Airlangga diarahkan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kualifikasi sebagai berikut :


  1. Berjiwa Pancasila dan memiliki integritas kepribadian nasional yang tinggi

  2. Memiliki kompetensi sebagai berikut :


    • Mengkaji status kesehatan masyarakat berdasarkan data, informasi dan indikator kesehatan (evidence based) untuk pengambilan keputusan dalam menyelesaikan masalah di bidang kesehatan masyarakat yang meliputi Gizi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Epidemiologi, Biostatistika dan Kependudukan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku

    • Mengelola organisasi dan sistem kesehatan masyarakat (di bidang Gizi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Epidemiologi, Biostatistika dan Kependudukan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku).

    • Melakukan analisis kebijakan di bidang kesehatan masyarakat (berdasarkan dimensi sosio kultural dan atau lingkungan masyarakat serta memberikan rekomendasi).

    • Melakukan pemberdayaan masyarakat dan pengembangan kegiatan dukungan sosial (kemitraan) di bidang kesehatan masyarakat untuk meningkatkan jejaring dan aksesbilitas pelayanan kesehatan masyarakat.

    • Melaksanakan riset di bidang kesehatan masyarakat yang meliputi Gizi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Epidemiologi, Biostatistika dan Kependudukan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku (FKM UNAIR,2008)




KONFERENSI NASIONAL II PERSAKMI
SURABAYA



COMMITMENT 2008
“FORUM BRAIN STORMING”
08-08-2008


Aula P3SKK, Jl Indrapura No 17 Surabaya


PENDAPAT
1 NTB 1. Roda organisasi PERSAKMI perlu lebih digerakkan kembali
2. Ada kebanggaan buat SKM dengan PERSAKMI-nya
3. Peran dari institusi pendidikan sangat penting untuk mencetak SKM yang berkualitas
2 Gunung Kidul,
Jokjakarta • Eksistensi SKM cukup diakui keberadannya
• Organisasi didukung dengan iuran anggota
• Kejelasan tentang kebijakan tunjangan profesi
3 Banjarmasin • Birokrat SKM harus saling mendukung
• Adanya Fakultas Kesehatan yang dibuka tanpa fasilitas yang memadai,kurikulum yang berbeda karena masih belum kuatnya PERSAKMI.
• PERSAKMI menjadi rujukan program Kesehatan Masyarakat.
4 Surabaya 1. Perlu ada pembenahan AD/ART yang lebih jelas dan dapat dioperasionalkan agar menjadi organisasi yang lebih mantap dalam gerakan
2. Atribut amat penting
5 Semarang • Kebebasan untuk mengembangkan organisasi
• Menempatkan SKM di segala bidang, khususnya sector swasta
• Pengembangan informal sector
• Optimisme dan non-kecemburuan
• Perlu evaluasi terhadap tujuan pendidikan SKM : Mencari duit atau pasar kerja ?
• Masalah pengakuan, SKM tidak memiliki kebanggaan terhadap SKM (harus di hapus). Harusnya bangga menjadi SKM
• Harus kuat dari sisi kompetensi SKM.
• Belum ada perekat SKM, bisa versi online, semacam jurnal tapi yang kontinu dan lain sebagainya
• Komitmen Surabaya 2008 harus dilandasi oleh tanggung jawab moral untuk mengawal hal tersebut.
6 Jember • Simbol 08-08-08 sebagai symbol kebangkitan Persakmi
• Ada penegasan antara organisasi IAKMI dan Persakmi
• Persakmi focus terhadap pengembangan kualitas dan kompetensi SKM
7 Ponorogo • Pembentukan Persakmi Ponorogo melalui proses yang cukup lama dan memiliki akte notaries sendiri
• Masyarakat butuh informasi kesehatan yang bias dijalankan oleh para SKM
• Ada potensi greget dan masyarakat butuh
• Salah satu tujuan Persakmi mempererat persaudaraan SKM
• Dewan Etik berfungsi untuk Asah, Asih,Asuh
8 Sidoarjo • Perlu ada identitas khusus/atribut organisasi Persakmi
• Terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan social
9 Lumajang • SKM menjadi motor penggerak tetapi tidak leluasa membuat keputusan
• Peluang SKM untuk berkembang sangat kurang
• Prospek di pengabdian masyarakat sangat besar, namun hanya ALAT
• Pengakuan eksternal dan saling membantu
10 Surabaya (FKM Unair) • ”Nyantol “ dulu ke Organisasi yang telah mapan, lalu mulai bergerak atas nama PERSAKMI
11 Kediri • Harapan mampu membuat advokasi tentang UU profesi SKM
12 Surabaya • Dalam kerja Askes yang sangat diperlukan epidemiologi, yang merupakan bagian dari ilmu SKM, tapi sayangnya SKM belum mampu menjawab pertanyaan
• Kemandirian kerja SKM saat ditempatkan di daerah.

No comments:

Post a Comment

sampaikan komentar anda