Kabupaten Minahasa Selatan Agustus Tahun 2008
Oleh: Asmar Sampe Polan, S.KM
A. Pendahuluan
Berdasarkan informasi dari Puskesmas Ranomea yang mencakup wilayah Kecamatan Amurang Timur bahwa pada tanggal 13 Agustus 2008 di Desa Kotamenara terdapat sejumlah anak yang menderita Campak, laporan diterima oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Selatan pada tanggal 14 Agustus 2008, untuk memastikan apakah terdapat penderita lain di daerah tersebut maka tim Surveilans dari Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Selatan segera melakukan pengecekan dan penyelidikan epidemiologi lanjut di lokasi kejadian.
B. Tujuan Penyelidikan KLB
Tujuan Umum
Tujuan Umum dilaksanakannya kegiatan ini untuk mengetahui tingkat perkembangan dan perluasan penyebaran KLB Campak dan mendapat gambaran tentang kejadian Campak yang terjadi di Desa Kotamenara Kecamatan Amurang Timur Kabupaten Minahasa Selatan.
Tujuan Khusus
Memastikan apakah terjadi KLB Campak
Mendapat gambaran epidemiologi KLB Campak yang meliputi aspek orang, waktu dan tempat
Mengidentifikasi penyebab, sumber dan cara penularan
Pengambilan spesimen darah
Pemberian penyuluhan dan pengobatan penderita
Mengetahui status imunisasi penderita campak
Merencanakan strategi untuk penanggulangan dan pengendalian.
C. Metode Penyelidikan KLB
Metode penyelidikan epidemiologi yang dilakukan pada KLB Campak di Desa Kotamenara Kecamatan Amurang Timur Kabupaten Minahasa Selatan adalah Rapid Assesment Prosedure ( RAP ) dengan pendekatan Retrospektif dimana data diperoleh dengan pengamatan langsung di lapangan. Data yang diperoleh akan dianalisa dengan program Epi Info Version 3.3.2 dan Ms.Excell 2003.
D. Hasil Penyelidikan KLB
1. Gambaran Umum Lokasi Kejadian
Desa Kotamenara adalah desa di kaki Gunung Soputan yang masih merupakan wilayah konservasi hutan lindung, berjarak ± 25 Km dari Amurang, daerah terpencil dengan kondisi jalan penghubung desa yang masih perlu ditingkatkan, sebagian besar penduduknya adalah petani kebun.
2. Gambaran Klinis Penderita
Berdasarkan hasil pelacakan pengamatan langsung di setiap rumah dan wawancara dengan kader kesehatan di Desa tersebut, ditemukan 17 orang ( 100 % ) penderita campak dengan gambaran klinis penderita Panas, Ruam, batuk, pilek dan mata merah ( Tabel 1 ).
Tabel 1. Proporsi penderita campak di Desa Kotamenara
berdasarkan gejala klinis periode Agustus 2008
No Gejala Kasus ( % )
1 Panas 17 100
2 Ruam 17 100
3 batuk 17 100
4 Pilek 17 100
5 Mata Merah 17 100
Sumber: hasil investigasi, 14 Agustus 2008
3. Gambaran epidemiologi penderita campak
Distribusi Kasus, AR,CFR Menurut Golongan Umur
gol.umur | jmlkasus | jmlmninggal | jmlpddk | AR | CFR |
<1 | 0 | 0 | 4 | 0 | 0 |
1-4 | 4 | 0 | 68 | 5.9 | 0 |
5-9 | 12 | 0 | 37 | 32.4 | 0 |
10-14 | 1 | 0 | 99 | 1.0 | 0 |
>=15 | 0 | 0 | 849 | 0 | 0 |
total | 17 | 0 | 1057 | 1.6 | 0 |
Sumber: hasil investigasi, 14 Agustus 2008
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa Attack Rate terbesar pada golongan umur 5 - 9 Tahun, yaitu 12 orang (32,4 %) diikuti oleh golongan umur 1 - 4 Tahun, yaitu 4 orang (5,9 %). Tabel diatas juga memperlihatkan adanya kasus pada golongan umur 10 - 14 Tahun, yaitu 1 orang (1%).
4. Distribusi penderita berdasarkan status vaksinasi
Distribusi Kasus Menurut Status Vaksinasi Campak
status vaksinasi | jml | % |
vaksinasi | 4 | 23.5 |
tidak vaksinasi | 13 | 76.5 |
Sumber: hasil investigasi, 14 Agustus 2008
5. Distribusi Penderita berdasarkan minggu epidemiologi
Grafik dibawah ini memperlihatkan bahwa periode KLB dimulai pada minggu ke- 29 sampai dengan minggu ke-34 periode bulan Juli sampai dengan Agustus 2008, dimana puncaknya terjadi pada minggu ke-33 ( Agustus 2008 ).
Grafik 1. Jumlah penderita Campak di Desa Kotamenara berdasarkan minggu epidemiologi periode Agustus 2008
Sumber: hasil investigasi, 14 Agustus 2008
E. Penetapan KLB
Berdasarkan pemeriksaan laporan bulanan maupun mingguan ( W-2 ) Puskesmas Ranomea Kecamatan Amurang Timur Tahun 2008, menggambarkan adanya kasus campak dan meliputi aspek epidemiologi di wilayah kerja Puskesmas Ranomea yang tahun sebelumnya ( 2005, 2006, 2007 ) tidak ditemukan kasus, serta mengcu pada Juklak Reduksi Campak bahwa KLB Campak terjadi apabila terdapat 5 kasus Campak dalam waktu 3 minggu berturut-turut di wilayah yang mempunyai hubungan epidemiologi, maka di Desa Kotamenara telah terjadi KLB Campak dengan indeks case terjadi pada minggu ke-29 dari seorang anak berusia 8 Tahun dengan status vaksinasi (pernah vaksinasi campak);mengaku sebelumnya tidak pernah bepergian keluar kampung/Desa asalnya; yang setelah beberapa hari sejak timbulnya rash menularkan kepada teman-temannya dan kepada seluruh anak lainnya/penderita. Penularan dimungkinkan mengingat banyaknya anak yang tidak diimunisasi (Host Rentan), hal ini mengacu pada pemahaman tentang status kekebalan suatu kelompok ( Herd Immunity ).
F. Penanggulangan
Kegiatan penanggulangan yang telah dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Selatan seperti pengobatan/perawatan/Pengambilan spesimen darah dan urine, pemberian Vitamin A pada penderita campak di lokasi kejadian, penyuluhan akan pentingnya imunisasi bayi/balita.
Kesimpulan dan Saran
G. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penyelidikan di lapangan pada tanggal 14 Agustus 2008, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
Telah terjadi KLB Campak selang minggu ke-29 sampai dengan minggu ke-33 , dimana peningkatan kasus terbanyak pada minggu ke-33.
Ditemukan penderita terbanyak pada golongan umur 5 - 9 Tahun ( sebesar 32,4% )
Status Imunisasi penderita campak, dimana sebagian besar tidak diimunisasi yaitu sebesar 76,5 % ( 13 orang )
H. Saran - Saran
Perlunya SKD sehingga seluruh kasus yang sifatnya dapat menimbulkan wabah segera diketahui
Promosi Kesehatan akan pentingnya Imunisasi perlu lebih diintensifkan dan perlunya tinjauan aspek Sosio Kultural masyarakat terhadap Imunisasi.
Monitoring adanya kasus-kasus baru serta follow-up kemungkinan komplikasi campak lebih lanjut mengingat bahwa di lokasi kejadian KLB juga ada kasus Gizi Buruk.
Agar Puskesmas mencermati sistem pelaporan penyakit berpotensi wabah.
Penutup
Demikian laporan ini dibuat untuk digunakan dalam rangka peningkatan kinerja surveilans epidemiologi dan imunisasi.
No comments:
Post a Comment
sampaikan komentar anda